SIKAP ORANG KRISTEN DALAM MENGHADAPI PENOLAKAN


Matius 13:53-58 _Setelah Yesus selesai menceriterakan perumpamaan-perumpamaan itu, Ia pun pergi dari situ. Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.

Bagaimana perasaan saudara ketika saudara ditolak? Apakah saudara tersenyum puas dan senang? Mungkin saja saudara tidak merasakan atau mengalami hal ini, tapi taukah saudara bahwa sebuah penolakan itu merupakan suatu hal yang sangat menyakitkan dan memalukan, dan hal ini dialami oleh Tuhan Yesus sendiri. 

Dalam perikop ini diceritakan kisah perjalanan Tuhan Yesus ke tempat asal-Nya sendiri (Nazaret), Ia berkieliling untuk memberitakan kabar baik dan mengajar banyak orang, namun orang-orang sekampung-Nya sendiri menolak Dia. Seperti saya katakan diatas bahwa penolakan, merupakan sesuatu hal yang membuat kita  dan malu, maka seandainya hal itu terjadi pada kita, atau kita yang alami, dan bagaimana sikap kita? 

Hari ini saya ingin membagikan 3 sikap yang harus kita lakukan sebagai orang percaya ketika kita mengalami sebuah penolakan: 

1. Sadar bahwa bukan kita yang ditolak melainkan Allah. 

Saudara, kalau kita melihat lagi ayat yang kita baca diatas, maka kita akan melihat bahwa mereka menilai Yesus dengan memandang masa lalu-Nya dengan mengatakan bahwa "bukankah Ia ini anak tukang kayu" Rupanya mereka melihat bahwa Yesus ini adalah anak seorang tukang kayu yang miskin, Ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya perempuan mereka kenal. Jadi kita lihat bahwa mereka melihat Yesus secara apa yang tampak, mereka melihat berdasarkan latar belakang keluarga-Nya tanpa mereka tahu bahwa Itulah Sang Juruselamat dunia dan Allah itu sendiri. 

Hal seperti ini mungkin saja terjadi pada kehidupan Kekristenan kita, ketika kita mengalami penolakan dan penganiayaan karena Injil maka sering kali orang menilai kita berdasarkan masa lalu kita. Kadang-kadang mereka melihat latar belakang keluarga kita, pendidikan kita, dan harta milik kita, dan berdasarkan semua hal itu lalu mereka menolak kita. Jika saudara mengalami hal ini, saudara harus beranggapan bahwa bukan saudara yang mereka tolak melainkan mereka menolak injil dan kebenaran Allah yang saudara sampaikan, sehingga saudara tak perlu berkecil hati namun terus bertumbuh dan belajar memuliakan Allah atas penolakan mereka terhadap saudara. Saya bersyukur kalau sampai saat ini saya bisa melayani Tuhan, saya bukanlah orang hebat, orang kaya, pintar, multitalent, dsb, namun saya bersyukur, oleh Anugerah-Nya saya melayani Dia memberitakan Injil kepada orang-orang yang masih dalam kegelapan sehingga mereka mengenal dan mengalami keselamatan seperti saya saat ini. Dimanapun saya berada kalau saya ditolak firman Allah ini membuat saya kuat bahwa bukan saya yang ditolak melainkan Allah sendiri, dan dengan demikian kita tidak perlu berkecil hati.

Yesus sendiri mengatakan:  Matius 10:24 - Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. Jadi jangan heran jika kita mengalami hal yang sama.

Kesalahan lain dari pada orang-orang dikampung-Nya ini adalah mereka menilai Yesus secara manusia saja tanpa mereka sadar bahwa Ia adalah Allah itu sendiri. Saat inipun ada terlalu banyak orang yang tidak percaya Yesus sebagai Allah, Seperti Saksi Yehova dan lain sebagainya. Namun Alkitab mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah Allah itu sendiri.

Yoh 1:1 - Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

Mat 1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel"  —  yang berarti: Allah menyertai kita. Dan masih banyak lagi ayat yang lainnya.

2. Jangan membalas jahat dengan jahat

Saudara, ada sesuatu yang penting kalau lihat respon Tuhan Yesus dalam cerita diatas. Dia tidak membalas jahat dengan jahat, Dia tidak membalas geram dan amarah mereka namun dia mengeluarkan satu kalimat, Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." (Matius 13:57). Sukar bagi saya menjelaskan ayat ini secara dalam, namun disini kita melihat bahwa Tuhan Yesus seolah-olah heran sebab yang Ia tau bahwa seorang nabi Tuhan dihargai, seorang pembawa berita/suara Tuhan dihargai dimana-mana namun yang Dia alami berbeda dengan semua itu, sekalipun demikian Ia tetap tidak membalas jahat dengan jahat. Dan ini adalah sikap yang mulia yang harus kita tiru sebagai pengikut-pengikut Kristus.

· Amsal 20:22_Janganlah engkau berkata: "Aku akan membalas kejahatan," nantikanlah TUHAN, Ia akan menyelamatkan engkau.

· Roma 12:17_Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!

· 1 Petrus 5:15_Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang.

· 1 Petrus 3:9-12_dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab: "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya. Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan.

Semua ajaran_Nya yang Ia ajarkan kepada orang banyak maupun kepada murid_murid-Nya, Dia praktekan saat itu. Dia mengajarkan mengasihi, Dia praktekan. Dia mengajarkan untuk memaafkan, Dia praktekan. Dia mengajarkan untuk jangan membalas jahat dengan jahat, Dia praktekan dengan Dia mati dikayu salib bagi kita. Saya percaya bahwa Dia adalah Allah yang berkuasa, bisa saja Ia membela diri saat dia dihukum namun Dia melakukan semua yang Dia ajarkan dan Dia taat sampai mati dengan tidak membalas jahat dengan jahat.

3. Sadar bahwa kita tidak kehilangan berkat melainkan mereka yang kehilangan berkat.

Saudara bicara tentang berkat, maka berkat bukan hanya merupakan suatu mujisat yang luar biasa saja namun berkat juga berbicara tentang hal rohani yang membuat iman dan kepercayaan kita bertumbuh kepada arah yang lebih baik dan dewasa. Kalau kita lihat bacaan kita ini, di sana dikatakatan:

"Matius 13:58"_Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ. Sebagai akibat dari perbuatan mereka, Karena ketidakpercayaan dan penolakan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ. 

Perhatikanlah, ketidakpercayaan adalah penghalang yang besar bagi kebaikan-kebaikan Kristus. Ada begitu banyak hamba Tuhan yang mengalami penolakan ketika mau memberitakan injil, dan macam-macam alasannya. Tak hanya diluar Kekristenan, di dalam Kekristenan sendiripun banyak penolakan-penolakan yang dilakukan hanya karena berbeda denominasi gereja, berbeda doktrin, bahkan ada yg ditolak karena tak mampu bayar harga.

 Sayang sekali jika mengukur pelayanan mulia dari Allah ini dengan standar materi. Biarlah kita berpegang teguh pada 3 Prinsip di atas dan biarlah kita tetap teguh dan tetap mengasihi orang-orang yg menolak kita sama seperti Tuhan Yesus. 

Tuhan memberkati kita semua. Amin.

- CUPLIKAN KHOTBAH GKJW GUNUNG SARI - MALANG

4 Komentar

Lebih baru Lebih lama