Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga. (2 Timotius 2:5)
Dalam seluruh aspek kehidupan manusia, selalu di perhadapkan pada peraturan. Siapapun orangnya kecil besar, perempuan atau laki-laki, miskin maupun kaya pasti terikat pada peraturan. Dalam bermasyarakat ada peraturan perundang-undangan yang mengatur, dalam pekerjaan ada aturan bagi pekerja, dalam sekolah ada aturan sekolah bagi para pelajar dan pengajar, dalam rumah tangga ada aturan orang tua bagi anak dan dalam gereja ada aturan gereja atau sinode yang mengatur. Singkatnya siapapun dari kita pasti selalu berada dalam aturan tertentu. Bahkan contoh yang paling menyolok adalah aturan pemerintah tentang Protokol Kesehatan yang mengaharuskan kita memakai masker, mencuci tangan, dan seterusnya.
Namun ada sebagian orang yang berpendapat bahwa dengan banyaknya aturan malah membuat mereka ribet dan tidak bebas sehingga kadang -kadang orang cenderung lebih suka kalau hidupnya bebas tanpa aturan. Padahal Peraturan dibuat untuk menolong manusia dalam hidupnya dalam banyak hal termasuk disiplin, oleh karena itu sebenarnya manusia membutuhkan aturan.
Pelayanan Paulus bersama Timotius bukan tanpa hambatan, banyak tantangan dan kesukaran. Maka bila Timotius akan meneruskan pelayanan Paulus, ia pun akan menghadapi kesulitan yang sama, namun Paulus membekali Timotius dengan beberapa nasehat / aturan tentang bagaimana seharusnya seorang pekerja Kristus bersikap dalam masa kesukaran.
ADA TIGA GAMBARAN YANG PAULUS BERIKAN:
1. Gambaran Tentang Prajurit (Ayat 3 - 4)
Seorang tentara tidak memusatkan perhatiannya pada dirinya sendiri. Ia penuh disiplin dan kepatuhannya kepada atasan tak perlu dipertanyakan. Sebagai prajurit yang baik yang bisa dia katakan hanyalah "siap".
2 Timotius 2:4 (TB) Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.
2. Gambaran Tentang Atlet (Ayat 5)
Seorang atlet bertanding sesuai peraturan yang sudah ditetapkan. Ia tak bisa mengubah peraturan seenak hatinya sendiri, untuk itu ia harus menyangkal diri demi mengikuti disiplin yang diterapkan.
2 Timotius 2:5 (TB) Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.
3. Gambaran seorang Petani (Ayat 6)
Petani digambarkan sebagai seorang pekerja keras. Ia harus memelihara dengan tekun benih yang sudah ditanam. Sekalipun pekerjaannya membosankan karena ia harus melakukan hal yang sama setiap harinya, yakni menyiram dan merawat tanaman, ia harus tetap tekun bekerja jika ia ingin menuai hasil yang baik kelak.
2 Timotius 2:6 (TB) Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.
Itulah tiga gambaran karakter yang harus dimiliki seorang pekerja Kristus. Setiap karakter memerlukan ketekunan dan ketahanan untuk menderita jika ingin berhasil. Dalam setiap karakter diatas ada aturan yang mengikat mereka, dan mereka harus menaati aturan tersebut. Tentara yang mundur sebelum perang berakhir tak akan melihat kemenangan. Atlet yang berhenti bertanding sebelum pertandingan berakhir, tak akan pernah meraih medali. Dan petani yang berhenti bekerja sebelum musim panen dimulai, tak akan pernah menuai hasil.
Melayani Tuhan tidak bisa sembarangan, ia harus memperhatikan aturan. Tak cukup hanya bermodal keinginan. Seorang pekerja Kristus harus tekun 'memelihara' benih Injil yang sudah ditabur, agar suatu saat dapat melihat buahnya dalam hidup orang-orang yang dilayani. Karena itu, kita perlu melayani dengan motivasi yang benar dan tepat, kemurnian hidup, dan ketaatan pada kehendak atau aturan yang di berikan Allah.
Tanpa aturan, manusia akan hidup dalam anarki. Aturan dibuat agar manusia saling menghargai hak dan kewajibannya. Jika Allah memakai aturan untuk menolong manusia, perlulah kita belajar membuat aturan yang menolong orang lain mampu bertumbuh dengan baik. Melalui peraturan kita dapat menolong sesama.
APAKAH ANDA SUKAR DIATUR?
Ayub 5:17 (TB) Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
Saya adalah orang yang bebas, tapi saya tahu bahwa kebebasan saya adalah kebebasan yang dibatasi. Karena itu bebas menurutku adalah menuruti karya Allah dalam kebebasan.
SOLIDEO GLORIA
Tags:
CUPLIKAN KHOTBAH