MATI SECARA ROHANI - APA MAKSUDNYA?

Dalam Efesus 2:1 mengatakan bahwa “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu”. “Kamu telah mati di dalam pelanggaran – pelanggaran dan dosa – dosamu, yang di dalamnya kamu dahulu hidup” (NIV). Dalam beberapa hal kelihatannya Paulus mengatakan sesuatu yang berlawanaan. Bagaimana mungkin seseorag dikatakan mati sementara ia sangat hidup dan semangat. Apakah kondisi mati dalam pelanggaran dan dosa ini? Sebenarnya Paulus akan menjelaskan secara sedikit lebih rinci mengenai seperti apa kelihatannya kondisi “Mati” ini dalam Efesus 4:18-19. Disitu Paulus menggambarkan mengenai mereka yang tidak mengikut Allah, yaitu orang – orang yang ia gambarkan sebagai orang kafir. Dan ia mengatakan mengenai mereka bahwa “pengertiannya gelap, jauh dari persekutuan dengan Allah karena kebodohan yang dalam mereka. Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran. Dalam terang Efesus 4:18-19, apa arti mati secara rohani? 

Paulus menggambarkan orang – orang yang mati secara rohani dalam 4 cara: 

Pertama, mereka yang mati secara rohani adalah mereka yang pengertiannya gelap, bagi mereka realitas spiritual itu tidak masuk hitungan. Dalam seluruh wawasan dunia mereka, hal – hal yang sifatnya material, indrawi merupakan satu-satunya realita yang ada. Bagi mereka hal – hal yang dapat dipahami dengan pancaindera mereka, (apa yang bisa mereka lhat, dengar, sentuh, cium atau kecap) adalah hal – hal yang nyata.

Kedua, mereka yang mati secara rohani, adalah mereka yang terasing dari persekutuan dengan Allah. Mereka terasing dari kehidupan baru, yaitu hasil dari ketidaktahuan yang tercela. Ini bukan seolah – olah mereka adalah orang – orang yang berkeliaran diseluruh dunia seraya mengatakan “Kuharap aku tahu siapa Allah itu. Kuharap aku tahu seperti apa Allah itu, tetapi Allah belum menunjukannya kepadaku. BUKAN! Paulus mengatakan bahwa ketidaktahuan manusia itu patut dicela dan merupakan akibat dari kekerasan hati kita. inilah kondisi yang paulus gambarkan sebagai kematian rohani – pemahaman yang gelap, suatu keterasingan dari Allah.

Ketiga, mereka yang mati secara rohani, adalah mereka yang perasaannya tumpul. Tidak hanya pengalaman mereka yang gelap, mereka dikeraskan oleh kondisi mereka. Keterasingan mereka dari Allah tidak mengganggu pikiran mereka, bahkan tidak akan terlintas dipikiran mereka, bahwa itu adalah hak yang buruk. 

Dan yang keempat adalah, mereka adalah orang – orang yang rakus akan kecemaran, bersemangat untuk hidup bagi keinginan mereka yang paling rendah, dibelenggu dan diperbudak kepada apapun yang ditekankan oleh hawa nafsu meraka. 

Jadi, mereka yang mati secara rohani hidup dengan pikiran gelap dan hati yang keras. Adalah penting untuk mengenali bahwa kematian rohani ini, disebabkan oleh pelanggaran dan dosa serta ditandai oleh pelanggaran dosa. Mereka yang memiliki pikiran dan hati yang gelap senang hidup dalam kegelapan. Mereka yang mati secara rohani melakukan perbuatan – perbuatan yang mati dari perbuatan moral mereka. Kiranya kita sekalian dapat bertumbuh secara rohani dan bukan malah layu dan berakhir dengan kematian rohani. Amen, Tuhan memberkati kita sekalian. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama