Instan vs Proses (Kej 41:41)

Siapa yang ga kenal makanan idola yang bernama Mie Instan? Makanan ini menjadi favorit, bukan hanya di kalangan keluarga masa kini namun bagi sebagian pemuda yang notabene tinggal di kos-kosan. Saya ingat beberapa tahun yang lalu ketika saya dan teman saya pelayanan di suku Tengger, di lereng Gunung Bromo, hampir setiap malam di saat kami berada di sana mengkonsmsi Mie Instan. Gimana ga makan, instan gitu lho..!!.

Yang menjadikan makanan ini istimewa dan di gemari banyak orang adalah tidak butuh banyak waktu untuk mengolahnya. Hanya beberapa menit saja sudah bisa disantap. Harganyapun rata-rata tak lebih dari sepuluh ribu rupiah. Murah bukan? Namanya juga Mie instan.

Lalu apa hubungannya dengan kehidupan kita? Guys, dalam hidup ini ada orang yang benar-benar siap dengan proses tetapi ada juga yang mau serba cepat. Yang serba cepat alias instan atau ngambil jalan pintas, ini “terkadang” justeru akan menjadi boomerang bagi dirinya sendiri. Mengapa, karena cenderung dia akan nanggap remeh sebuah proses. Tapi bagi mereka yang melewati proses akan lebih bisa menghargai setiap perjuangan diri mereka. 

Tuhan bisa saja melakukan perbuatan ajaib untuk mengangkat kehidupan Yusuf. Namun karena Tuhan tahu bahwa Yusuf adalah orang yang takut akan Tuhan, Ia mengijinkan Yusuf untuk melewati proses yang tidak mudah untuknya, di benci saudara-saudaranya, di hina dan di jual. 
Tetapi apa yang terjadi saat Tuhan mengangkat hidup Yusuf? Kej 41:41 - Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir."

Saudara-saudaranya memohon kepada Yusuf untuk memberi bantuan kepada mereka, pada saat yusuf menjadi orang kepercayaan Firaun. Karena terjadi kelaparan pada saat itu maka Yusuf menjadi orang yang sangat berguna. Yusuf menderita selama 13 tahun (bdk. Kej 37:2). Setelah ini Yusuf berbahagia / hidup enak selama 80 tahun (bdk. Kej 50:22). Ini menunjukkan bahwa jalan hidup orang Kristen selalu melalui proses yang keras dan ini bisa sangat lama, baru ada kebangkitan dan pemuliaan. 

Pada saat mengalami penderitaan, kita sering tidak mengerti, mengapa harus mengalami semua itu. Mungkin sekali Yusuf juga tidak mengerti mengapa ia harus menderita selama 13 tahun dan menyia-nyiakan masa remajanya dalam perbudakan dan penjara, tetapi akhirnya ia mengerti dan berbahagia. Karena itu, sekalipun saat ini kita tidak mengerti, kita harus tetap beriman pada janji Tuhan. Proses yang kita alami saat ini bukan tanpa alasan, mungkin banyak yang harus kita korbankan, dan rasanya tidak ada akhirnya. Namun lihatlah tokoh-tokoh alkitab. Abraham, Yusuf, Ayub, adalah beberapa orang yang telah lulus dari proses hidup yang Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan mereka. 

Apakah saat ini anda berada dalam proses yang perlu anda lakukan dan selesaikan? Tetaplah bertekun dan mengucap syukur, percayalah bahwa rencana Tuhan adalah rencana yang terbaik dan yang terindah. 
Roma 8:28 - Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Jadi setiap orang yang telah, melewati proses panjang. Dalam hidupnya, akan menjadi pribadi yang lebih indah dari pada sebelumnya. Dan Tuhan akan mengangkat keadaannya lebih tinggi dari sebelumnya. Tidak ada berlian yang di jual di pinggiran jalan, sebab proses yang ia alami mahal. 

Yang instan tidak selalu salah tetapi mengabaikan dan menganggap remeh proses demi yang instan, akan membawa kamu pada pribadi yang malas dan asal-asalan. 

So, nikmati prosesmu bersama Tuhan dan jangan pernah meremehkannya demi yang instan. Marcopolo berkata bahwa laut yang tenang tidak akan menghasilkan pelaut yang tangguh. Berjuanglah meski di tengah badai dan ombak. Tuhan memberkati

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama