Gereja Yang Bertumbuh dan Berlipat Ganda (Kisah Para Rasul 2:41-47)


Apa yang terlintas di pikiran anda ketika mendengar kata Gereja? Secara umum Gereja mempunyai 2 pengertian yaitu yang pertama, sebagai gedung atau organisasi gereja, sedangkan yang kedua berarti orang-orang yang di panggil oleh Allah untuk mengemban tugas, karakter dan identitas Allah yang memanggilnya.

Dengan kata lain, gereja adalah setiap orang atau komunitas ataupun lembaga, yang di dalamnya terdiri dari orang-orang beriman serta yang percaya kepada Tuhan Yesus. Karena itu jika kita mau berbicara tentang gereja yang bertumbuh dan berlipat ganda maka konsep pemikiran kita harus di fokuskan kepada definisi gereja di atas, yaitu tentang apakah kita bicara tentang gedung semata ataukah tentang orang-orang yang di panggil oleh Allah tersebut, (organisasi/organisme). Pagi hari ini saya ingin memakai definisi yang kedua yaitu gereja sebagai organisme atau individu-individu. 

Nats yang kita baca ini adalah cara hidup dari pada jemaat mula-mula serta bagaimana mereka hidup sebagai orang-orang yang dipilih dan diselamatkan oleh Allah. 

Peristiwa ini terjadi setelah kejadian spektakuler yaitu yang terjadi dalam Kisah Para Rasul 2:1-13 dan setelah itu ada khotbah Petrus yang membawa atau membuat banyak orang bertobat (14-40). Saya sebut peristiwa ini sebagai peristiwa yang spektakuler karena kedua hal di atas merupakan dua hal yang luar biasa bahkan bisa dikatakan berada di atas akal manusia. Mengapa? Pertama karena perkerjaan Allah dimana Roh Kudus dicurahkan atas mereka. Yang kedua, ada khotbah Petrus yang mempertobatkan banyak orang (kira-kira tiga ribu jiwa - ayat 41). Banyangkan saudara Petrus sekali khotbah tiga ribu orang bertobat tapi Pendeta sekarang satu kali khotbah, jangankan tiga ribu, satu saja (meski tidak semua) tidak ada yang bertobat. Itu sebabnya sekali lagi ini adalah peristiwa yang spektakuler. 

Itu sekilas mengenai definisi gereja yang saya maksudkan disini dan juga tentang seperti apa konteks sebelum terjadinya ayat yang kita renungkan ini. Lalu apa yang kita pelajari dari kisah/cara hidup jemaat yang pertama ini: 

1. Mereka Adalah Jemaat Yang Bertekun dan berdedikasi (Ayat 42 & 46)
Kata "bertekun" di tekankan dua kali dalam bagian ini, yang pertama ayat 42 dan yang kedua ayat 46. Ini menekankan bahwa mereka adalah jemaat yang bertekun. Tapi bertekun dalam hal apa? 
a. Dalam Pengajaran
b. Persekutuan
c. Berkumpul dan memecahkan roti (ini bicara tentang hubungan antara jemaat atau perjamuan kasih)
d. Berdoa
Ini menandakan bahwa ke empat hal ini merupakan ciri atau gaya hidup yang harus kita terapkan dalam kehidupan kita kalau kita mau mau bertumbuh dan berlipat ganda. Saya ingin memfokuskan pembahasan saya pada pengajaran terlebih dahulu. Apakah kita bertekun dalam pengaran Alkitab? Tekun mempelajari doktrin-doktrin dasar kekristenan seperti (Bibliologi, Kristologi, Allah Tritunggal, dsb). Saudara orang Kristen yang bertumbuh adalah orang Kristen yang tahu Siapa yang dia percayai, dan yang tau mengapa dia mempercayai sesuatu dan juga bagaimana ia mempertanggungjawabkan apa yang ia percayai tersebut. (Ilustrasi tentang pentingnya pengajaran)

2. Mereka Adalah Jemaat Yang Bersekutu dan Berdoa ( Ayat 42)
Sauadaraapa sih yang dimaksud bersekutu? Bersekutu yang dimaksud bukan sekedar berkumpul dan asal berkumpul saja, sebab jika demikian maka tidak ada beda dengan orang-orang di pasar atau paguyuban. Tetapi yang di maksud persekutuan di sini adalah hubungan yang di bangun dalam demi kemuliaan Allah. Persekutuan (Koinonia) atau dalam bahasa Inghris Fellowship dimana mengambil bagian dalam pekerjaan bersama demi untuk kemuliaan Allah. Ini mengajarkan kita bahwa bersekutu (Koinonia/Fellowship) merupakan hal yang harus menjadi ciri khas kita juga sebagai orang-orang percaya atau gereja-gereja secara individu. 

3. Mereka Adalah Jemaat Yang Memberitakan Injil. 
Bagian ini adalah bagian yang sangat penting, sebab biasanya orang menganggap bahwa memberitakan injil adalah tugas pendeta dan pemimpin-pemimpin rohani lainnya, tetapi sebenarnya tidak demikian. Tugas memberitakan injil ada tugas setiap orang yang sudah percaya kepada Kristus. 
Kalau kita perhatikan jemaat yang pertama ini adalah jemaat yang dihasilkan oleh pemberitaan injil Tuhan Yesus dan rasul (ketika Tuhan Yesus masih hidup) dan bahkan juga pertobatan yang di hasilkan oleh khotbah Petrus yang tadi kita lihat perikop sebelumnya. Ini merupakan pelipatgandaan yang luar biasa. Dengan demikian maka kalau kita mau menjadi gereja yang berlipat ganda maka tugas kita adalah memberitakan injil kepada orang-orang yang belum percaya dan mengenal Yesus Kristus. Gereja yang sehat adalah gereja yang memberitakan injil. 

Ada banyak kebenaran yang kita peroleh dari bagian firman Tuhan atau nats yang kita baca ini, tetapi 3 bagian besar itu merupakan hal yang mendasar dari ciri gereja yang bertumbuh. Mari kita intropeksi diri kita apakah kita sebagai gereja (baik secara oraganisasi ataupun organisme) sudah menerapkan ketiga hal di atas? Sebagai pemimpin, apakah kita menekankan pengajaran dalam gereja kita secara organisasi, sebagai jemaat dan individu-individu apakah kita mendisiplinkan diri kita dalam pengajaran, dalam persekutuan (Koinonia/Fellowship), dalam penginjilan dan memberitakan injil? Kiranya tiga hal di atas mendorong kita dan memberikan kita teladan agar menjadi gereja yang bertumbuh dan berlipat ganda. Amin.

Tuhan Yesus Memberkati. 

(Ringkasan Khotbah Minggu 14 Februari 2021 - Gereja Baptis Getsemani Purbalingga)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama