ALLAH YANG MEMELIHARA (YOHANES 17:11-16)

Dalam beberapa waktu lagi, kita akan merayakan Jumat Agung dan Paskah, sebuah hari raya yang sangat besar bagi seluruh orang Kristen. Setiap kali merayakan Jumat Agung dan Paskah, ini menjadi momen di mana orang Kristen mengingat kembali kasih dan anugerah Allah yang begitu besar bagi manusia berdosa. Bagaimana Allah membuktikan kasih-Nya yang paling besar melalui kematian Anak-Nya untuk menebus umat pilihan-Nya, dan di dalam Alkitab juga kita menjumpai banyak catatan di dalam kitab Injil yang berbicara mengenai hal ini.

Dalam Injil Yohanes, juga berbicara mengenai momen Jumat Agung dan Paskah, dan juga menuliskan mengenai hal-hal yang terjadi sebelum momen tersebut. Mulai dari pasal 13 penulis Injil Yohanes menuliskan mengenai peristiwa-peristiwa serta percakapan-percakapan internal yang terjadi antara Tuhan Yesus dengan para murid. 

Mulai dari Tuhan Yesus membasuh kaki para murid, memberikan perintah baru kepada mereka sebagai murid Kristus, mengajar mengenai pokok anggur yang benar, serta juga menjanjikan Roh Kudus yang akan datang sebagai Penghibur, dan di dalam pasal 17 diakhiri dengan doa Tuhan Yesus.

Jadi, kita melihat bahwa Tuhan Yesus mempersiapkan para murid dengan baik dan diakhiri seluruh pengajaran-Nya dengan mendoakan mereka sebelum Ia ditangkap dan masuk dalam peristiwa salib, yang merupakan puncak dari seluruh karya-Nya. Secara khusus di dalam pasal 17:11-16, Tuhan Yesus berdoa bagi para murid. Tuhan Yesus berdoa, memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah Bapa, agar Allah Bapa memelihara dan melindungi para murid. 

Di sini kita melihat ada 2 hal yang menjadi fokus utama dari doa Tuhan Yesus bagi para murid dan juga menjadi doa bagi kita, orang-orang yang percaya kepada-Nya:

1. Berdoa agar Allah Bapa memelihara mereka untuk setia kepada Firman Tuhan.
Tuhan Yesus berdoa, menyapa Allah Bapa dengan sebuah sapaan yang unik, yakni “Bapa yang kudus”, peliharalah mereka di dalam kesatuan. Kesatuan di sini merujuk kepada kesatuan Bapa dan Anak di dalam kesatuan tujuan dan misi, dan kesatuan seperti ini yang dirindukan oleh Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus tahu benar bahwa setelah kepergian-Nya, para murid akan mengalami banyak kesulitan. Para murid akan mengalami kegelisahan karena guru mereka meninggalkan mereka, para murid akan mengalami penolakan dari dunia, karena dunia membenci mereka.

Yesus Kristus memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah Bapa yang Kudus untuk memelihara mereka. Permohonan kepada Bapa yang Kudus di sini hendak menegaskan kembali bahwa nama Allah yang Kudus adalah nama yang berkuasa, yang dengannya para murid terpelihara. Kerinduan Tuhan Yesus bagi pemeliharaan mereka terbukti dengan pengakuan-Nya bahwa selama Ia bersama mereka (para murid) tidak ada yang binasa kecuali Yudas, yang memang di tetapkan untuk binasa.

Dari sini kita belajar bahwa orang percaya, bisa, mampu dan bertahan untuk tetap setia dan percaya kepada Allah semata-mata karena anugerah dan belas kasihan Allah saja. Orang percaya bisa setia kepada Firman Allah bukan karena kemampuan dan kesetiaannya namun karena Tuhan Yesus, sang Pengantara itu yang telah berdoa agar Allah Bapa memelihara kita di dalam kesetiaan tersebut.
2. Memelihara para murid dan orang percaya untuk tidak jatuh dalam pencobaan
Selain berdoa agar para murid terpelihara dalam kesetiaan kepada Firman Tuhan, Tuhan Yesus juga berdoa agar para murid dipelihara untuk tidak jatuh ke dalam pencobaan. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa Tuhan Yesus tahu bahwa para murid akan mengalami tantangan dan kesulitan, penolakan serta juga pencobaan dari dunia. Mengapa? Karena Injil dan kebenaran selalu akan mendapatkan penolakan dari dunia, dan inilah konsekuensi dari kesetiaan kepada Firman Allah. 

Kesetiaan kepada Firman Allah akan menimbulkan kebencian dari dunia. Tetapi satu hal yang menjadi penghiburan adalah ada doa yang dinaikkan oleh Tuhan Yesus agar para murid dan juga kita orang percaya tidak jatuh ke dalam pencobaan, tidak jatuh ke dalam keinginan untuk berkomrpomi dengan apa yang ditawarkan oleh dunia.

Tuhan Yesus tidak berdoa agar para murid segera diambil dari dunia ketika mengalami pencobaan atau kesulitan, tetapi Tuhan Yesus berdoa dan memohon supaya para murid dan kita orang-orang percaya dipelihara untuk setia kepada Firman dan tidak jatuh ke dalam pencobaan, karena ada tujuan dari-Nya yang harus kita kerjakan yakni memberitakan Injil-Nya.

Dari sini kita belajar bahwa setiap kita, orang-orang yang percaya, yang sudah ditebus dengan darah Kristus, masih hidup di dalam dunia yang berdosa. Kita dipanggil menjadi orang percaya sekaligus menjadi orang yang dipercayakan untuk membawakan berita Injil yang kita percaya itu. 

Dimana pun Tuhan menempatkan kita, apa pun pekerjaan kita, lihatlah itu sebagai sebuah panggilan. Lihatlah setiap lingkungan pekerjaan kita sebagai ladang bagi kita di dalam mengerjakan panggilan Tuhan, di dalam memberitakan Injil Kristus. kiranya Dia yang sudah menebus kita memampukan kita untuk setia kepada Firman-Nya, setia melayani-Nya dan memelihara kita di dalam kuasa-Nya.

Tuhan Yesus memberkati.

By: Desi Laktosi 
(Mahasiswa STT Reformed Injili Internasional)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama