Dari ke-12 murid Yesus tidak satupun yang ekspresif kepada gurunya kecuali Petrus. Tidak ada yang berani menegur Yesus karena berbicara mengenai penderitaannya selain daripada Petrus (Matius 16:22). Ketika Tuhan Yesus mengatakan bahwa kelak semua murid akan meninggalkan-Nya, hanya Petrus yang dengan keras berkata bahwa dia tidak akan meninggalkan Yesus (Matius 26:33).
Petrus mengasihi Yesus tapi dia gagal membuktikan dengan cara menyangkal Yesus sampai tiga kali. Saat itu ada rasa bersalah di hati Petrus, bahwa dirinya tidak setangguh yang diucapkannya. Yesus tahu isi hati Petrus itu sebabnya ketika Dia telah bangkit Yesus mengajak Petrus berbicara secara pribadi mengenai rasa kasih Petrus kepada-Nya.
Yohanes 21:17 (TB) Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Ini adalah pembicaraan paling menyentuh antara Yesus dan Petrus. Petrus dulu sombong dengan ucapannya, sekarang ia sadar bahwa kasihnya kepada Yesus ternyata tidak seperti yang disombongkannya. Tuhan Yesus secara tidak langsung mau mengatakan bahwa jika Petrus mengasihi-Nya dia harus buktikan dengan perbuatannya.
Dan benar, setelah itu Petrus mengabarkan Injil dengan berapi-api, Petrus diberi kesempatan kedua dan itu membuatnya menjadi pribadi yang berbeda sekali. Khotbah pertamanya membuat 3000 orang bertobat dia juga melakukan mujizat, kasihnya kepada Yesus dibuktikan dengan nyata sampai pada saat dia sendiri harus mati karena Yesus.
Peristiwa ini mengajarkan juga kepada kita bahwa mengasihi Allah itu tidak sekedar kita katakan atau nyanyikan dengan merdu atau menggebu tetapi tidak melakukan apa-apa untuk pekerjaan Tuhan. Mari menjadi Petrus yang telah mendapat kesempatan kedua yang menunjukkan kasihnya dengan melakukan misi Tuhan di dunia ini, mari memberitakan kabar baik dengan semua potensi yang kita punya.
Jangan pernah malu memberitakan firman Tuhan, jika tidak ada orang yang mau mendengar dan menerima, setidaknya itu bermanfaat bagi dirimu sendiri. Amen
Tuhan Yesus Memberkati
Tags:
RENUNGAN