Lupa Yang Fatal



Beberapa kali saya bingung sendiri mencari masker yang saya pakai sebelumnya, setiap kali saya keluar lagi. Kesana - kemari mencarinya ternyata maskernya ada nempel di dagu dan di leher. Lupa! Saya adalah seorang yang sering lupa. Lupa akan hal yang kecil begitu sih tidak terlalu masalah namun bagaimana jika hal itu dilakukan oleh umat akan Penciptanya? Bukan sekedar lupa, namun semacam sengaja melupakan karena terlalu fokus pada kesenangan dan hal-hal duniawi. 

Hakim-hakim 3:7 (TB)  Orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, mereka melupakan TUHAN, Allah mereka, dan beribadah kepada para Baal dan para Asyera. 

Dalam ayat 7 ini mengisahkan kemenangan demi kemenangan yang dicapai Israel. Namun kenyataannya Mereka kemudian melupakan Tuhan. Di saat bangsa Israel lupa kepada Tuhan, maka mereka melakukan perkara yang jahat. Mereka meninggalkan Tuhan dan menyembah ilah-ilah lain. Dulu mereka selalu beribadah kepada Tuhan, akhirnya Tuhan ditinggalkannya. Lupa kepada Tuhan mendatangkan malapetaka. Israel diperbudak bangsa lain selama 8 tahun. Apa yang harus dilakukan untuk tetap berada dalam kemenangan?
Yang pertama kembali kepada Tuhan. Tidak bisa tidak, dosa harus ditinggalkan. Pertobatan sejati adalah bersedia kembali kepada Tuhan secara mutlak. 
 
Yang kedua, belajar mengandalkan Tuhan. Tuhan memakai Otniel untuk memberitakan kemenangan. Saat mengandalkan Tuhan, maka dia bisa memakai siapa saja untuk menjadi berkat. Berkat itu bukan didasarkan pada kehebatan Otniel tetapi karena Tuhan.

Di saat kenyamanan kita terganggu, Apakah kita melupakan kebaikan Tuhan? Pergumulan keluarga. Mungkin tidak bisa makan, tidak bisa membayar uang sekolah, tidak bisa membeli kuota data internet, dan sebagainya. Namun Jangan pernah melupakan Tuhan, lupa kepada Tuhan adalah hal fatal. Tuhan Pasti Merencanakan hal yang terbaik dalam kehidupan kita. Jangan putus asa dan melupakan Tuhan karena jika bersandar pada Tuhan Niscaya akan ada jalan keluar. Amen

Tuhan Yesus Memberkati

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama