1. Putra Nazaret
Karya : ORI
Di malam itu, malam gelap, sepi dan hening
Menjadi terang benderang karena kelahiran Terang yang sesungguhnya
Kegelapan malam dan keheningan
Dipecahkan dan dikalahkan oleh terang itu
Saksi —saksipun datang dari berbagai penjuru Gembala domba meninggalkan ternaknya
Dan berlari melihat Gembala yang baik itu
Mas, Kemenyan dan Mur, dipersembahkan kepada-Nya
Kadang aku bertanya,
Mengapa harus perempuan desa yang sudah bertunangan?
Mengapa harus kandang ternak yang hina?
Mengapa tidak punya tempat untuk meletakan kepala?
Dan mengapa harus sampai mati bagi aku yang hina ini?
Ribuan pertanyaan bergelora dalam raga dan sanubari
Dia telah lahir, tapi lahir untuk mati,
Ya.. mati bagiku dan bagimu.
Ia tidak pernah menulis sebuah bukupun
Tapi jutaan buku ditulis tentang Dia
Ia tidak pernah mengarang sebuah lagupun
Namun jutaan lagu tertulis tentang Dia
Ia bukan seorang panglima perang
Namun setiap hari dibawah kolong langit ini selalu ada orang yang menyerahkan diri menjadi prajurit-Nya
Siapakah Dia sesungguhnya?
Yesus Kristus Putraa Nazaret.
TERIMAKASIH ......
2. Gulita Dalam Malam
Karya : Ayu
Gulita dalam malam
Smesta menimang bumi terlelap
Ditengah gumulan hati
Langkah lelah Mencari perhentian
Ada harapan dalam kalbu
Seorang perempuan terjaga
Bayi perjanjian dinantikannya lahir
Hadirlah tangis sukacita
Tangisannya menyentak malam
Menyingkap tirai langit gelap
Membiarkan sang kudus turun
Dengan riuh senang
Semesta bernyanyi
Bintang penunjuk
Hantarkan langkah kaki mantap para gembala
Hendak Mencari cahaya kekal-Nya
Ditemukannya Dia
Kaki gemetar tersungkur
Tangannya merengkuh bumi
Menyembah Raja Damai
Sang juruselamat
Sukacita hingga seluruh bumi
Damainya takkan binasa
Selamat Natal
3. NATAL
Karya : Mardi
Desember Merekah Yang Terindah Dari Yang Pernah Ada.
Tercipta Untuk Merayakan Perjalanan Di Penghujung Tahun
Menghibur Jiwa Dan Raga Yang Semakan Letih.
Warna Merah Bunga Desember Memang Membangkitkan Hari Mekarnya Memang Di Khususkan Menghiasi Bulan Penuh Damai Seakan Turut Meramaikan Desember Dengan Natainya.
Natal.....
Natal Bukanlah Tentang Baju Baru
Natal Bukan Pula Tentang Kue Yang Enak
Natai Bukanlah Tentang Pernak Penik Mewah
Tetapi, Natal Adalah Bagaimana Kita Menyiapkan Hati Untuk Menyambut Kedatangan Sang Juruselamat
Natal.....
Natal Telah Di Depan Mata
Namun, Ada Yung Kusesali Tak Berbeda Dari Tahun Sebelumnya Aku Jauh di perantauan Yang Masih Sementara Proses
Jarak Yang Jauh Merintangi Langkahku Untuk Kembali
Selamat Natal
Tags:
RENUNGAN