Tadi pagi saya menemukan catatan usang pada notebook saya yang saya tulis pada tanggal 25 October 2020 yang lalu, (begitu catatannya ketika saya lihat tanggal pada bawah tulisan).
Saya pernah mencatat sebuah tulisan singkat, yang entah dari mana sumbernya saya sudah lupa. Saya sengaja menguploadnya disini siapa tau bermanfaat bagi teman-teman yang baca, selain itu saya berpikir kalau save di blog kayaknya lebih aman. Hihihi..
Terlebih khusus kepada orang – orang yang ‘bucin’ dalam hal relasinya dengan pasangan, agar tidak berubah demi pasangan melainkan berubahlah karena/oleh Tuhan. Kira-kira begini tulisannya:
"Lalu gadis itu beranjak dari tempat tidurnya ingin melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat, ia meraih handpone-nya dan menghubungi orang-orang terdekatnya termasuk mamanya yang tercinta,- sembari menenangkan pikirannya yang lelah akibat memikirkan perkelahian itu.
Namun sebelum kamu beranjak lebih jauh dari tempat tidurmu aku ingin memberikan satu pertanyaan buatmu - “Untuk siapakah kamu berubah”?
Aku sangat mendukung keputusanmu untuk berubah menjadi lebih baik, namun jangan kau jadikan laki-laki dan cinta sebagai alasan berubah.
Sebab laki-laki hanyalah manusia. Manusia tidak kekal. Manusia selalu mengecewakan dan cinta adalah perasaan.
Ia bisa datang dan pergi seperti cinta dan patah hatimu yang dulu. Ia bisa pudar seperti dia yang berubah tiba-tiba.
Lagipula di akhir hidupmu yang sementar ini kamu akan berpisah dengan dia yang amat kau cinta. Diakhir hidupmu kamu akan kembali kepada Dia yang menciptakanmu.
Bukannya aku menghakimi, tapi bukankah berubah karena cinta agak terlalu dangkal?
Maksudku, cinta dan jodoh hanya akan bertahan hingga hari akhir hidupmu di dunia ini saja. Sementara itu kamu masih punya perjalanan panjang yang misterius setelah kematian. Maka untuk siapakah perubahan baikmu ini?
SELAMAT BERUBAH...!!!
Tags:
RELATIONSHIPS