Penginjilan merupakan salah satu tugas terpenting gereja karena perintah ini merupakan perintah langsung dari Tuhan Yesus yang tertuang dalam amanat agung-Nya. Matius 28:19-20 - Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Namun lambat-laun sebagian orang Kristen sudah menempatkannya pada urutan paling belakang. Dari pengalaman saya dan beberapa alasan yang telah dikemukakan oleh orang-orang Kristen tentang mengapa mereka tidak melakukan tugas penginjilan yang telah diamanatkan Tuhan itu, alasan yang paling banyak dikemukakan adalah karena mereka tidak tahu bagaimana cara melakukannya, dan darimana harus memulainya.
Ada juga yang menganggap bahwa Penginjilan hanya merupakan tugas para Pendeta, Misionaris, serta hamba Tuhan lainnya. Apakah benar demikian?
I. Pengertian Penginjilan
Kata Penginjilan muncul dari bahasa Yunani yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Kata Latinnya ialah "evangelium", berasal dari dua kata Yunani “eu”, yang artinya “baik/sehat,” dan “aggelos” yang artinya “utusan.” Sedangkan Injil adalah kabar baik dari dan mengenai Allah bagi manusia yang berdosa. Dengan demikian Penginjilan (evangelisasi) adalah menceritakan kabar baik Allah atau Injil kepada orang lain sehingga mereka dapat mendengar, percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka.
II. Mengapa harus Penginjilan
Ketika pertanyaan mengapa kita harus Menginjili itu terlintas, maka perhatikan bebarapa alasan berikut:
a. Memberitakan Injil adalah perintah/amanat langsung, dimana Kristus sendiri yang memerintahkan.
Tuhan Yesus menugaskan kita untuk melakukannya (Mat.28:19; Mark.16:19), Rasul-rasul dalam gereja mula-mula giat melakukannya sehingga ada pertambahan jumlah (Mark.16:20, Kis 2:41), supaya banyak jiwa diselamatkan (Kis 4:12,Yoh 3:36). Yesus secara tegas memberi perintah, ini menandakan bahwa perintah ini penting. Keempat kitab Injil dalam Perjanjian Baru mencatat sebuah misi yang Yesus berikan kepada murid-murid-Nya, yaitu Penginjilan.
Matius 28:19-20 - Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Markus 16:15-16 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Lukas 24:45-49 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.”
Yohanes 20:21-23 Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”
Jadi kalau saudara tidak melakukan penginjilan sama halnya saudara tidak mentaati perintah/amanat Tuhan Yesus.
b. Karena Kita telah diberikan teladan.
Menjadi Kristen, bukan semata-mata kita menyandang sebuah “agama”, melainkan menjadi pengikut Kristus. Artinya, menjadi serupa dengan Kristus. Dalam Yohanes 3-4, disana dijelaskan bagaimana Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah.
Disini ada dua kisah yang bisa kita perbandingkan. Pada saat dan tempat yang berbeda, Yesus terlibat dalam percakapan dengan Nikodemus dan perempuan Samaria. Nikodemus berlatar belakang seorang Farisi, pemimpin agama Yahudi. Sedangkan perempuan Samaria adalah seorang perempuan sundal yang telah melakukan zinah. Namun ketika keduanya menerima berita keselamatan itu, Nikodemus yang telah mempelajari Taurat justru masih bergumul dengan Injil. Sedangkan perempuan Samaria justru langsung percaya dan bahkan dia membawa banyak jiwa datang kepada Yesus. Perempuan Samaria, baru “kemarin sore” mengerti berita keselamatan, dipakai Tuhan untuk membawa orang banyak untuk mengenal Yesus, bagaimana dengan kita yang sudah lama mengenal Kristus?
Dalam Markus 6:6-13, Murid-murid pun memberitakan Injil, Yesus pun memberitakan injil (Mat 9:35; Mark 1:37) Jemaat mula-mula juga demikian. Sedangkan yang tak ada dalam Alkitab, bisa kita temui tokoh-tokoh masa lalu, masa kini, termasuk tokoh-tokoh misi di Indonesia. Mereka adalah Marthin Luther Jr, Nomensen, Billy Graham, yang barus saja meninggal dunia pada 21 Februari bulan yang lalu pada usianya ke 99 tahun, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Kalau saudara malas, tidak punya waktu dan malu menginjili, saudara tidak sedang meniru teladan Tuhan Yesus
c. Tanpa Injil manusia binasa
Dalam Roma 3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, Roma 6:23Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Yohanes 14:6) “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Kisah Para Rasul 4:12) Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”
d. Bukti kasih dan ketaatan kita kepada Allah
Memberitakan Injil sama artinya kita menaati perintah-Nya. Menaati apa yang menjadi perintah Yesus sama artinya kita mengasihi-Nya. Ketika kita mengasihi Yesus, kasih Tuhan kepada orang lain pun dinyatakan.
e. Semua orang membutuhkan keselamatan
Iman Kristen adalah iman yang mempercayai Alkitab sebagai satu-satunya sumber kebenaran (Sola Scriptura) dan Yesus Kristus sebagai Juruselamat satu-satunya karena itu tidak ada keselamatan di luar Yesus Kristus. Ia mengatakan bahwa : Ia adalah jalan keselamatan itu sendiri ( Yoh 14:6) Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!” Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu.
Yesaya sendiri berkata: “Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?” Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. (Roma 10:14-17). Bersiap sedialah, beritakan Injil baik ataupun tidak waktunya. Tidak ada alasan untuk tidak mengadakan penginjilan yaitu dengan memberitakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat.
III. Penginjilan melalui kesaksian pribadi
Salah satu cara memberitakan injil adalah dengan kesaksian pribadi, yaitu bagaimana seseorang percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi. Seperti seorang yang buta yang mengalami kesembuhan dari Tuhan Yesus dan para pemimpin Yahudi mempersalahkan siapa Yesus sebenarnya. Orang buta tersebut bersaksi “ Apakah orang ini (yang dia maksud adalah Yesus) orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal yang aku tahu bahwa tadinya aku buta dan sekarang aku sembuh/bisa melihat (Yoh 9:25).
Ada banyak metode penginjilan yang di pakai pada umumnya seperti jembatan keselamatan, ledakan penginjilan (EE) termasuk dalam penginjilan pribadi ini juga, namun yang bisa kita lakukan berkenaan dengan penginjilan pribadi adalah:
1. Ceritakan kehidupan anda sebelum diselamatkan
2. Ceritakan pada saat anda diselamatkan
3. Ceritakan setelah anda diselamatkan
Sekarang zaman makin maju (zaman now), semua serba canggih dan modern, sebenarnya ada banyak cara, media, tempat, dsb, yang bisa dilakukan untuk penginjilan termasuk lewat media sosial.
Saya secara pribadi menulis artikel-artikel dalam blog ini adalah upaya untuk memberitakan injil kepada siapapun yang membaca tulisan-tulisan ini membawa saudara kepada pertobatan dan pengenalan akan Yesus Kristus Juruselamat kita. Jika saudara punya Facebook, WhatsApp, Instagram, dsb, pakai itu untuk kemuliaan Allah.
1 KORINTUS 9:16
"Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil".
- SALAM PENGINJILAN-