HOBI KAMI BERBEDA



Satu tahun yang lalu waktu saya di Manado, ada sebuah moment yang saya tidak bisa lupakan bersama teman-teman di Manado, dimana setiap sorenya kami ngumpul di teras rumah sambil ngopi bareng. Karena mereka anak kampus yang harus kuliah maka kadang-kadang setiap mereka pergi kampus saya ikut juga ke kampus mereka sekalipun yang saya lakukan di kampus mereka hanya duduk begong di luar ruangan. Lucu memang namun itulah yang kami lakukan, bagi kami yang penting bisa kumpul dan bisa senang bareng.

Dari semua teman-teman saya tentu saja punya kebiasaan, hobi dan karakter yang berbeda. Ada yang suka ngopi ada juga yang gak suka ngopi. Ada suka teh ada juga yang gak suka teh. Yang menarik adalah ketika mereka melihat handpone saya, dan mencari aplikasi game untuk bermain, saya tidak punya aplikasi game. Saya tidak biasa bermain game.  Dalam persaudaraan kami tertawa bersama, karena hari gini kok saya gak punya aplikasi game seperti Mobile Legends, Free Fire dan sebagainya.

Kalau kita menariknya panjang dalam kehidupan sehari-hari, kita sering bertemu dan berhadapan dengan orang-orang yang memiliki sifat, karakter dan kebiasaan yang berbeda-beda seperti saya dan teman saya. Ada golongan orang yang setiap kali bertemu dengan sesama selalu mempercakapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan diri sendiri, menonjolkan diri sendiri, terlebih-lebih bagi mereka yang punya nilai plus, keunggulan atau prestasi yang bisa dibanggakan. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang dengan sengaja menambahi dengan bumbu-bumbu supaya orang yang mendengar makin terkesima dan berdecak kagum dengan apa yang disampaikan.

Saat kita membicarakan kelebihan diri sendiri kepada orang lain, saat itu pula kita sedang bermegah diri dan sombong. Lainnya lagi ada sekelompok orang yang suka sekali mempercakapkan masalah atau kesulitan yang dialami, disertai dengan keluh kesah dan sikap mengasihani diri sendiri.

Sadarilah bahwa sesungguhnya orang akan senang dan mau bersahabat dengan orang-orang yang rendah hati dan yang selalu punya pikiran positif. Sebaliknya orang yang suka sekali memegahkan diri sendiri dan mengasihani diri sendiri, di mana pun berada, ia pasti kurang disukai oleh semua orang, karena tanpa sadar mereka telah menunjukkan kelemahan diri.

Mazmur 105:2 - "Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!"
Pemazmur menasihatkan agar kita senantiasa memfungsikan lidah atau mulut kita untuk memuji dan memuliakan Tuhan, serta mempercakapkan perbuatan-Nya yang ajaib, karena kita ini adalah saksi-saksi Tuhan di tengah dunia. Ketika kita senantiasa mempercakapkan tentang firman Tuhan, kasih-Nya, kebaikan-Nya, dan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang lain, maka siapa pun yang mendengarnya pasti akan terberkati, dikuatkan imannya dan semakin memuliakan nama Tuhan. Perhatikan 3 Kalimat yang sangat dalam, pada ayat di atas:
1. Bernyanyilah
2. Bermazmurlah
3. Percakapkanlah
Tiga kalimat ini saja mempunyai implikasi dan makna teologis yang dalam kalau kita renungkan.

Bukan hanya itu, Tuhan juga akan bekerja dan menyatakan kuasa-Nya atas hidup kita. Jadi seorang percaya haruslah berlaku bijak dalam berucap! Biarlah hanya tentang Tuhan dan kehebatan kuasa-Nya yang menjadi hiasan bibir kita setiap hari, bukan tentang kehebatan diri sendiri dan keluhan, kebutuhan atau masalah yang digemakan!.

Jika langit dan cakrawala dapat menceritakan perbuatan Tuhan yang dahsyat (Mazmur 19:2), masakan kita umat-Nya tak mau melakukan hal yang sama?


Dalam kehidupan yang majemuk dan modern ini mudah sekali bagi kita terjerumus dalam banyak hal yang membuat kita jauh dari Tuhan. Adalah baik adanya jika kita tanamkan kebiasaan-kebiasaan positif dalam kehidupan kita. Bergaullah dengan orang-orang bisa membimbing kita kepada arah yang membuat iman kita tumbuh dan pengertian kita maju dalam Tuhan. 

Sebagai contoh: Apalikasi apa saja yang ada di handponemu? Group apa saja yang kamu ikuti di facebookmu? Apa saja yang kamu posting dalam story WAmu setiap harinya?dsb. Perbanyak hal-hal rohani dalam setiap kesibukanmu, ikuti kelas PA di gerejamu, baca Artikel-Artikel rohani, dan budayakan sikap yang positif dalam kehidupanmu. Amin.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama