TIBERIUS (KAISAR ROMAWI DALAM PERJANJIAN BARU)

TIBERIUS (42 SM-37 M) 
(TIBERIUS CLAUDIUS NERO CAESAR)

Tiberius menjadi anak angkat Octavian ketika berusia empat tahun. Pada 14 M Tiberius diangkat menjadi kaisar dan mengganti namanya menjadi Tiberius Caesar Augustus. 

Menarik untuk diketahui bahwa Tiberius merupakan seorang kaisar yang rendah hati. Hal ini dibuktikannya dengan menolak untuk disapa sebagai dewa bangsa Romawi, sehingga sebagai akibatnya, penyembahan terhadap Kaisar tidak lagi menjadi bagian penting. 

Tiberius juga menghentikan praktik menamakan bulan dalam kalender Romawi sesuai dengan nama kaisar Romawi. Sebagai contoh: Bulan Juli dinamakan sesuai dengan nama Julius Caesar, bulan Agustus dinamakan sesuai dengan Kaisar Agustus. Tetapi tidak ada bulan Tiberius setelah Agustus. 

Lukas mencatat bahwa Yohanes Pembaptis memulai pelayanannya dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea. 

Lukas 3:1 (TB)  Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene, 

Latar belakang sejarah politik Romawi akan menolong kita untuk memahami alasan Pilatus untuk berkompromi dengan orang-orang Yahudi dalam hal penyaliban Yesus (Yoh. 18:33-38). 

Yohanes 18:33-38 (TB)  Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya: "Engkau inikah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?"
Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?" Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini." Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku." Kata Pilatus kepada-Nya: "Apakah kebenaran itu?" (18-38b) Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka: "Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.

Tiberiuslah yang menjadikan Pilatus wali negeri Yudea, dengan kondisi bahwa Pilatus harus mampu menguasai orang-orang Yahudi. 

Jika terjadi pergolakan dan berita tersebut terdengar oleh Tiberius, maka taruhannya adalah jabatan Pilatus. Itu sebabnya, orang Yahudi mengancam Pilatus dengan mengatakan, "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar" (Yoh. 19:32).

Sumber : 
Baker Encyclopedia of the Biblee
(Grand Rapids, MI: Baker Book House, 1988)
Tyndale Bible Dictionary,
Tyndale Reference Library
(Wheaton, IL: Tyndale House Publishers, 2001).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama